Thursday, August 18, 2022

Blog Of Kominfo (BLOOM) "BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM ROKOK ELEKTRIK"

BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM ROKOK ELEKTRIK


Vapor. ©2019 healthline.com


  Halo Sobat EduChemist !!! wah gak terasa udah ada informasi lagi nih dari BLOOM, sesuai dengan judul diatas kita bakalan membahas tentang Bahan Kimia Berbahaya Dalam Rokok Eletrik nih teman-teman semua,jadi disimak baik-baik informasinya.

 

  Rokok elektrik menjadi fenomena baru di masyarakat Indonesia. Baru-baru ini, kita tahu bahwa rokok elektrik mulai membanjiri pasar. Produsen mengklaim bahwa produk mereka tidak berbau dan lebih sehat daripada rokok biasa. Rokok elektrik dipandang sebagai alat untuk memungkinkan perokok berhenti. Produk ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau bicas. Label "KESEHATAN" juga tertera jelas di kemasannya. Namun sejauh ini keberadaannya masih menuai kontroversi dan di sebagian besar negara dianggap sebagai produk yang ilegal dan terlarang.

 

  Sebuah penelitian menunjukkan bahaya rokok elektrik yang dilansir dari sciencenews, penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia dalam rokok elektrik dapat merusak jaringan paru-paru dari kuman dan zat berbahaya lainnya. Berikut ini beberapa bahan bahaya kimia pada vape atau rokok elektrik :

 

1. Nikotin

Nikotin adalah zat kimia yang bisa ditemukan dalam berbagai produk tembakau. Paparan nikotin secara langsung dapat menyebabkan iritasi, sensasi terbakar di mulut dan tenggorokan, mual, hingga meningkatkan metabolisme tubuh. Berbagai studi juga melihat efek nikotin terhadap otak bisa menyebabkan kanker dan kecanduan.

 

2. Volatile organic compounds (VOC)

Volatile organic compounds (VOC) adalah senyawa organik yang mudah menguap. Contoh VOC yang berwujud uap cair (uap) adalah propilen glikol. Propilen glikol merupakan bahan tambahan yang biasa digunakan pada makanan olahan  seperti es krim dan pemanis cair.

 

Liquid Vape mengandung Propylene Glycol, yang dapat menghasilkan uap seperti asap saat dipanaskan. Sayangnya, dalam kadar tertentu, zat  ini saja bisa menyebabkan iritasi pada mata, hidung, paru-paru, dan tenggorokan. Selain itu, VOC juga dapat menyebabkan sakit kepala, mual, dan berpotensi merusak hati, ginjal, dan sistem saraf jika terpapar secara berlebihan.

 

3. Gliserin

Vegetable glycerin atau gliserin adalah yang berasal dari tanaman. Gliserin umumnya digunakan sebagai aditif dalam makanan dan obat-obatan untuk memberikan rasa manis. Bahan ini memiliki fungsi yang mirip dengan propilen glikol, yaitu  menghasilkan asap. Namun senyawa ini lebih kental dari gliserin, sehingga uap yang keluar  lebih tebal dan pekat.

 

4. Bahan perasa

Ada lebih dari 7.000 rasa unik dalam liquid vape yang bisa dinikmati. Diacetyl adalah salah satu bahan kimia perasa untuk vape yang juga banyak ditambahkan pada mentega dan caramel. Sayangnya, kandungan liquid vape ini ternyata bisa memperburuk kesehatan pernapasan. Penyakit paru serius yaitu bronchiolitis obliterans adalah masalah kesehatan yang bisa muncul setelah seseorang menghirup dua senyawa perasa tersebut.

 

5. Senyawa karbon

Senyawa karbon seperti formaldehyde, acetaldehyde, acrolein, dan glycidol merupakan zat yang ditemukan dalam uap vape. Berbagai senyawa karbon ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius pada penggunanya.

 

Formaldehyde dan acetaldehyde digolongkan ke dalam zat karsinogen atau penyebab kanker. Sementara itu, glycidol adalah zat yang juga diduga kuat sebagai penyebab kanker. Selain berpotensi menyebabkan kanker, berbagai senyawa ini berisiko merusak sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru.

 

6. Acrolein

Acrolein adalah herbisida yang biasanya digunakan untuk membunuh gulma. Sayangnya, kandungan acrolein di dalam liquid vape bisa menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat dipulihkan.

 

7. Logam

Senyawa logam beracun seperti nikel, timbal, kadmium, dan kromium  ditemukan dalam asap rokok elektrik. Kandungan logam pada vape ini diduga berasal dari beberapa bagian perangkat vape itu sendiri. Saat dipanaskan, logam tersebut menguap dari perangkat dan akhirnya terhirup dari asap yang dihasilkan.

 

Paparan logam melalui asap menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Misalnya, kromium dan nikel dapat menyebabkan kanker paru-paru. Selain itu, nikel dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Sejumlah besar berbagai jenis kromium atau komponen busur cair juga dapat menyebabkan kanker.

 

  Jadi Begitu sobat educhemist informasi terkait bahan yang terkandung dalam vape, ternyata berbahaya ya teman-teman. Daripada membuang-buang uang untuk membeli liquid vape isi ulang, lebih baik  anda berhenti  sekarang  dan mulai menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Terima kasih semua !!!

 

Referensi :

Sabir, A., Asikin, M., & Willem, l. (2019). PENGARUH UAP ROKOK ELEKTRIK TERHADAP KUALITAS UDARA AMBIEN PADA LINGKUNGAN PENGGUNA ROKOK ELEKTRIK DI KOTA PAREPARE. Sulawesi Selatan: Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan Vol. 2, No. 3.

Gafur , M., Asmuji, & Wahyuni, S. (2021). HUBUNGAN PENGGUNAAN ROKOK ELEKTRIK VAPOR DENGAN TIDAL VOLUME PADA REMAJA DI DESA LUMUTAN KECAMATAN BOTOLINGGO KABUPATEN BONDOWOSO. Jember: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER.

Nathania, V. (2022). Zat Kimia Pada Vape dan Pods. GridHealth.id.

 

 


No comments:

Post a Comment

Blog Of Kominfo (BLOOM) "Penggunaan Nitrogen Cair dalam Makanan"

  Penggunaan Nitrogen Cair dalam Makanan Halo, sobat EduChemist ! Kembali lagi dalam BLOOM kali ini. Pada kesempatan kali ini, BLOOM akan me...