Halo teman teman Educhemistry! Apa kabarnya nih? semoga semuanya dalam keadaan baik baik saja ya. Pada kali ini kita akan membahas tentang motivasi dalam pembelajaran, kira-kira ada apa saja? Yuk langsung kita cek aja di bawah ini.
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan belajar mengajar ternyata
memerlukan suatu motivasi dalam diri pendidik dan peserta didik, khususnya
peserta didik. Motivasi ini merupakan suatu dorongan agar seseorang dapat
melakukan sesuatu sesuai tujuannya. Dalam pembelajaran, ada yang disebut dengan
motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Apa itu
motivasi ARCS? Berikut penjelasannya
Model Motivasi Attention
Dalam proses belajar mengajar,
perhatian jelas merupakan faktor utama dengan dampak yang sangat besar.
Artinya, peserta didik yang ingin belajar perlu memiliki atensi atau perhatian
terhadap materi yang akan dipelajari. Dengan adanya perhatian yang besar,
peserta didik dapat menerima dan memilih rangsangan yang relevan untuk diproses
lebih lanjut dari banyak rangsangan eksternal. Contoh penerapan motivasi dengan
attention salah satunya dengan menggunakan komentar instruksional misalnya,
“mari kita diskusikan”, “sekarang perhatikan” atau “Saya akan mengajukan
pertanyaan tentang topik ini dalam ujian minggu depan”.
Model Motivasi Relevance
Huruf kedua dalam motivasi ARCS adalah
huruf R yang merujuk pada relevance. Relevance atau hubungan dalam model
motivasi ARCS merupakan hubungan atau kesesuaian materi pembelajaran dengan
pengalaman belajar peserta didik. Dari kesesuaian ini, tentunya dapat menumbuhkan
motivasi belajar dalam diri siswa karena siswa merasa bahwa materi pelajaran
yang disajikan mempunyai manfaat langsung secara pribadi dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh penerapan motivasi relevance salah satunya yaitu menjelaskan
manfaat pengetahuan, keterampilan atau sikap serta nilai yang akan dipelajari
dan bagaimana hal tersebut dapat diaplikasikan dalam pekerjaan dan kehidupan
nanti.
Model Motivasi Confidence
Kepercayaan diri merupakan kesadaran
diri dalam berinteraksi terhadap lingkungannya.Sikap kepercayaan diri sangatlah
penting, karena apabila peserta didik tidak percaya dengan hasil yang diperoleh
dari hasil ia menyelesaikan soal berakibat peserta didik akan mudah mencontek
dan menurunkan prestasi belajar. Contoh penerapannya dalam proses pembelajaran
yaitu dengan menyusun materi pembelajaran agar dengan mudah dipahami, di
urutkan dari materi yang mudah ke sukar. Dengan demikian, siswa merasa
mengalami keberhasilan sejak awal proses pembelajaran.
Model Motivasi Satisfaction
Kata “kepuasan atau satisfaction” berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup banyak, memadai) dan “facio”
(melakukan atau membuat) secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai
upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Kepuasan disini memiliki
arti bahwa siswa merasa senang, gembira, serta tidak terbebani terhadap
pembelajaran yang telah dijalani. Hal ini dapat memotivasi siswa untuk lebih
percaya diri serta terus belajar dan menggali informasi-informasi yang lebih
dalam. Salah satu penerapannya dalam proses pembelajaran ialah mengucapkan
“baik”, “bagus” dan seterusnya bila peserta didik menjawab/mengajukan
pertanyaan.
Demikianlah penjelasan tentang motivasi dalam pembelajaran. Semoga dengan materi tentang motivasi dalam pembelajaran
ini dapat bermanfaat untuk teman-teman semua.
See You In Next BLOOM !!
Referensi :
Adib Mustofa Z. PENGARUH MODEL ARCS
(ATTENTION, RELEVANSI,
CONFIDENCE, AND SATIFACTION) TERHADAP
KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI
BELAJAR. Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung. 2020
Keller, J. M. 1987. "Development
and use of the ARCS model of instructional design." Journal of
instructional development.
No comments:
Post a Comment